Kamis, 12 Januari 2023

Apel Kamis Pagi : Kartisampiko, Tandyo



Kebumen - GazawaNews : "Siyogo Tandyo !!", terdengar aba-aba keras dari Pak Mashudi selaku komandan apel, Kamis Pon, 12 Januari 2023 di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, seketika peserta apel regudugan berbaris sesuai Seksi, Gara dan ruangan kerja masing-masing. "Sepalih Pamethangan..Tandyo !!", demikian aba-aba dari komandan apel, peserta apel pun meluruskan barisan dengan mengangkat setengah lengan tangan kanannya. "Sigek, Tandyo !!", komandan apel mengakhiri perintah baris berbarisnya, pertanda pasukan siap, dan apel kamis pagi siap dilaksanakan.

Sesripitan kopi berikutnya, inspektur apel menempatkan diri dan komandan apel memberikan aba-aba "Dumateng Manggolo Upocoro, Kartisampiko.. Tandyo !!", seketika selurus peserta apel memberi hormat kepada inspektur upacara. Demikianlah sekilas gambaran kegiatan apel kamis pagi yang sering kali membuat mesam mesem peserta apel, hal ini karena aba-aba yang digunakan memang berbahasa jawa yang masih terasa asing di telinga kita.

Kegiatan apel kamis pagi dengan menggunakan bahasa jawa ini merujuk pada Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 55 Tahun 2014 tertanggal 22 Agustus 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 Tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2912 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa. Peraturan ini bertujuan untuk nguri-uri bahasa daerah dan melestarikan budaya daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Selaras dengan Peraturan Gubernur tersebut, dijabarkan lebih lanjut dengan Surat Edaran Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah tertanggal 15 Januari 2015 tentang Edaran Penggunaan Bahasa Jawa untuk Komunikasi Lisan Setiap Hari Kamis. Bahkan dalam surat edaran tersebut juga dianjurkan, bukan hanya pada apel kamis pagi saja, namun juga komunikasi harian sesama pegawai selama hari itu, bahkan rapat-rapat kantor juga dianjurkan menggunakan bahasa jawa.

Bertindak selaku inspektur apel, H. Drs. Khamid, M.Pd.I menyampaikan perlunya berhemat dalam menggunakan uang belanja, hal ini mengingat tidak semua ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen mempunyai bisnis dan usaha sampingan di luar gaji. Amanat inspektur apel ini juga disampaikan dalam bahasa jawa. Apel ditutup dengan penghormatan kepada inspektur apel dan aba-aba pembubaran pasukan apel, "Bregodo Kabibaraken.. Tandyo !!". @doel

Rabu, 11 Januari 2023

Refleksi Setahun : Ibnu Asaddudin, Buku Ini Aku Pinjam

 

Kebumen - GazawaNews : Alangkah cepatnya waktu, itulah setidaknya ungkapan untuk melukiskan betapa cepatnya setahun telah berlalu. Tepat di bulan Januari 2022 datang seorang pimpinan baru di jajaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, H. Ibnu Asaddudin, S.Ag.,M.Pd. menggantikan pimpinan sebelumnya H. Panut, S.Pd,.M.M. Prosesi serah terima jabatan keduanya pun terjadi, Selasa pahing, 11 Januari 2022 di Pendopo Bupati, dan disaksikan langsung oleh Bupati Kebumen, H. Arif Sugiyanto, S.H., maka sejak itulah, satu kata yang terbersit dalam hati Ibnu Asaddudin, "Buku ini Aku Pinjam".

Buku ini aku pinjam, buku ini - buku catatan sejarah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Dan buku ini sudah setahun ada dalam genggaman Ibnu Asaddudin, untuk itu mari kita coba dingkik beberapa catatan sejarah yang telah beliau tuliskan dalam refleksi setahun ini. 

Komitmen Kebersamaan, Berprestasi dan Menjadi Yang Terbaik, mewarnai lembaran pertama yang beliau tuliskan di buku catatan sejarah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen. Motto ini memiliki peranan yang sangat penting dalam beliau memulai merambah alas dan trukah nandur bagus dalam satu tahun ini. Sebagai seorang pimpinan beliau tahu persis, tanpa komitmen kebersamaan - semua dan sebaik apa pun program kerja, akan mentah dan ontal-ontalan dalam tataran pelaksanaanya di lapangan. Akan tetapi apabila komitmen kebersamaan itu sudah ada dalam jiwa, pendeng gepeng, apik ala dikukup diraup bersama, sehingga prestasi yang diraih bukan prestasi saya, tapi prestasi bersama - prestasi kita semua - dan yang pada akhirnya, kita akan menjadi yang terbaik bersama-sama.

Ibarat sepeda ontel, agar dapat mengantarkan kita sampai ketujuan, tentu butuh kebersamaan dan kerja sama komponen-komponen yang ada, semua harus merasa penting dan mulat sariro hangroso wani, rumongso melu handarbeni, wajib melu angrungkebi, artinya berani mawas diri, merasa ikut memiliki dan wajib ikut menjaga.

Ben Jorna Baen, sebuah ungkapan berbahasa jawa khas Kebumen Banyumasan yang dalam satu tahun ini semakin akrab di telinga kita. Ungkapan ini sekilas nyleneh dan terkesan cuek bebek terhadap keadaan yang terjadi di lingkungan sekitarnya. Diksi dari ungkapan-ungkapan ini ternyata justru berfungsi sebagai tameng atau perisai untuk sebuah misi perubahan. Ibnu Asaddudin tahu persis, jika dalam sebuah perubahan pasti akan selalu dihadapkan dua kelompok besar, suka dan tidak suka, seneng lan sebel, maka untuk menjinakan dan sekaligus untuk menjaga hati agar tetap fokus terhadap tujuan, ben jorna baen. Hadapi dan jalani setiap perjuangan dengan ikhlas, dan dengan tetap berdo'a memohon pada Alloh SWT, dan yakinlah bahwa akan ada suatu masa dimana Alloh SWT mengabulkan do'a kita. Biarkan anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu. @doel


MERAH MARUN JAWA TENGAH


Kebumen - GazawaNews : Merah Marun merupakan perpaduan warna merah yang dicampur dengan warna hitam sehingga menghasilkan warna merah kehitaman. Seseorang yang menyukai warna merah marun memiliki karakteristik yang unik. Merah Marun yang memiliki warna dasar merah, membuat seseorang penyuka warna ini memiliki karakteristik penuh energi dalam melakukan hal apapun, dan juga tipikal seseorang yang memiliki semangat yang tinggi. Mereka yang menyukai warna merah marun juga mudah mendapatkan perhatian orang lain karena memiliki pribadi yang ceria. Selain itu, dia juga mampu memancarkan aura positif dan mampu menularkan positive vibes bagi banyak orang lain di sekitarnya.

Merah Marun yang ini, bukan sembarang merah marun, tapi Merah Marun Jawa Tengah. Merah Marun Jawa Tengah adalah sebuah gerakan keummatan yang bertransformasi menjadi kekuatan besar untuk merubah masyarakat Jawa Tengah yang lebih baik menuju terciptanya kerukunan kehidupan bermasyarakat, dan beragama yang rukun dan harmonis. Gerakan ini digagas oleh H. Musta’in Ahmad, S.H.,M.H. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah. Kecintaan beliau pada warna merah marun inilah yang kemudian mengilhami dan menjelma menjadi sebuah gagasan - Merah Marun Jateng - "Gerakan Merajut Rohmah Untuk Masyarakat Rukun Jawa Tengah".

Gerakan Merajut Rohmah Untuk Masyarakat Jawa Tengah ini merupakan action plan atas keberhasilan beliau meraih predikat memuaskan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II (PKN II) Angkatan XXII Tahun 2022 dan juga keberhasilan beliau mendapatkan penghargaan piagam dan mendali peringkat Istimewa Terbaik Kedua. Proyek perubahan yang diinisiasi oleh beliau ini mengagas “Penguatan Kerukunan Umat Beragama melalui Kelembagaan dan Partisipasi Warga”. Melalui gerakan ini diharapkan menjadi solusi tepat menuju terciptanya kerukunan kehidupan bermasyarakat, dan beragama yang rukun dan harmonis, sejalan dengan telah diterbitkannya Peraturan Gubernur sebagai payung hukum penguatan kerukunan umat beragama di masyarakat di Jawa Tengah.

Untuk itu, mari kita dukung program ini dengan melibatkan semua stakeholder yang ada dalam masyarakat dan kita tunjukan bahwa Jawa Tengah bisa menjadi cerminan atau pionir kerukunan bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. @doel


Selasa, 10 Januari 2023

Profil : Mashudi, Kukuruyuk Wis Tekan Kantor

 

Profil - GazawaNews : Kalau saja ada ada pitakonan siapa yang setiap hari paling gasik sampai ke kantor, tentu semua ASN di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, kompak menjawab Pak Mashudi. Yah, Mashudi memang terkenal ASN yang selalu paling gasik sampai di kantor. Pokoke, kukuruyuk wis tekan kantor, itulah sebuah ungkapan untuk mengibaratkan saking gasiknya Mashudi sampai ke kantor setiap harinya. Padahal jarak tempuh dari rumah beliau sampai ke kantor kurang lebih dari 25 Km, akan tetapi kedisiplinannya memang sudah teruji sejak lama.

Mashudi terlahir dari pasangan bapak Mahmuji dan ibu Siti Alwiyah, anak kelima dari tujuh bersaudara. Sedari kecil Mashudi telah didik disiplin oleh kedua orang tuanya, terbukti diusia sepuluh tahun sudah dipasrahi tanggungjawab dibelikan lima ekor kerbau oleh orang tuanya. Pagi memersikan kandang, memberi makan dan membantu pekerjaan rumah kedua orang tuanya. Pergi sekolah selalu awal waktu dibanding teman-temannya, dan pulang sekolah ngarit, memberi makan kerbau dan memandikannya. Malam harinya aktifitas di musholla dekat rumahnya dan tidur selalu tepat waktu. Begitulah aktivitas harian seorang Mashudi kecil.

Menginjak dewasa, kebiasaan disilpinnya tidak berkurang sedikitpun hingga Mashudi dewasa sempat bercita-cita jadi Polisi dan TNI Angkatan Laut. Sosok yang tegas, disiplin dan dituntut prima fisik dan mentalnya, kesan Polisi dan TNI AL dalam benak Mashudi. Namun cita-cita itu kandas setelah mencoba beberapa kali mengikuti seleksi di Magelang dan Jakarta, hingga akhirnya diterima menjadi bagian ASN Kementerian Agama RI Tahun 2005 sampai sekarang.

Staf Gazawa ini terkenal disiplin dan rapih dalam aktivitas kerja kesehariannya, meletakan sesuatu selalu ditempatnya semula, sehingga semua ugorampe yang ada di Gazawa tertata rapi, terkontrol dan aman. Bahkan beberapa staf yang seruangan dengan beliau ikut merasa nyaman dan ketularan disiplin dan rapi dalam bekerja, dan dalam menjaga kenyamanan lingkungan kerjanya, pokoke kukuruyuk wis tekan kantor.  @doel 


Senin, 09 Januari 2023

Profil : H. Khamid, Titisan Imam Darul Hijrah

 


Profil - GazawaNews : Pada suatu hari Imam Darul Hijrah sedang memberikan pelajaran pada muris-muridnya, beliau melihat seorang anak laki-laki kecil sedang bermain di halaman. Setiap kali anak kecil itu melihat Imam Darul Hijrah dan pandangan mata mereka berdua bertemu bertatatap, segera saja Imam Darul Hijrah turun dari mimbar dan membungkukkan badan hormat takdim pada anak laki-laki kecil tersebut.

Sesripitan kopi berikutnya, usai pembelajaran - beberapa murid Imam Darul Hijrah meminta keterengan perihal sikap sang Guru pada anak laki-laki kecil tersebut, dan Imam Darul Hijrah pun menjelaskan dengan penuh keikhlasan. “Dia anak seorang nasrani, ayahnya banyak memelihara anjing”, kata Imam Darul Hijrah. Murid-murid beliaupun terperangah, kaget dan mlompong mendengan keterangan sang Guru. Kemudian Imam Darul Hijrah menjelaskan lebih lanjut, ketika saya belajar dan menulis tentang najis mugholladzoh, saya ingin sekali mengetahui perbedaan antara air kencing anjing pejantan dan air kencing anjing betina, lalu saya pun belajar pada ayah anak laki-laki kecil tersebut. Jadi, ayah anak laki-laki kecil tersebut adalah guru saya abu ruh, dan saya harus juga menghormati anak-anak guru saya, agar keberkahan ilmu itu ada pada saya, lanjut Imam Darul Hijrah menjelaskan.

Berangkat dari kisah tersebut, siapa yang tidak kenal dengan Drs. H. Khamid, M.Pd.I. sosok Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen ini dan juga merangkap Plt Kasi Gazawa. Kesehariannya tidak pernah lepas dari senyuman, sikap tawaddu’ dan ketakdimannya pada atasan, poro guru dan poro kyai. Bahkan ketakdiman beliau juga diberikan pada putra-putra guru dan kyai beliau. Nah, jangan-jangan beliau inilah salah satu titisan jiwa tawaddu' dari Imam Darul Hijrah : Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir al-Ashbahi atau yang kita kenal dengan nama Imam Malik ra.

Sejak kecil memang beliau sudah didik agamis dalam lingkungan keluarganya, pokoke ta’alim muta’alim jadi patokan perilakunya. Beliau juga sempat belajar di Madrasah Salafiyah Wonoyoso Kebumen dan nyantri di pondok Mamba’ul Ulum di bawah asuhan simbah kyai Abdurrahman yang juga terkenal sebagai sosok kyai yang tawaddu’. Mungkin dari gembengan-gemblengan inilah, dan juga dari bekal keilmuan agama yang beliau miliki, kemudian membekas begitu dalam pada diri beliau, sehingga sikap tawaddu’ laksana darah yang mengalir dalam diri beliau, mengalir otomatis dalam setiap perilaku keseharian beliau. Dan salah satu kekhasan ucapan ketakdiman beliau adalah, "nggih bapak" @doel

Refleksi Haji : HANYA DUA TAMU ALLOH

 


Refleksi - GazawaNews : Bang Kumis, sebut saja begitu. Dia seorang Kepala Desa dan juga juragan kambing yang sangat tersohor dan disegani. Relasi dan kroninya nyjeprah saking banyaknya sehingga namanya masyhur dimana-mana. Kamis Pon bulan depan, bang Kumis akan mengadakan resepsi pernikahan  anak perempuannya yang bernama Mabruroh, dan undangan pun sudah tersebar kemana-mana hingga melebar ke wilayah pelosok desa, kecamatan bahkan kabupaten di sekitar kediaman bang Kumis.

Adalah si Udin, blantik kambing dan juga konco raket bang Kumis di pasar hewan, tidak luput dapat juga undangan resepsi pernikahan putri semata wayang bang Kumis. Namun berbeda dengan si Paimin, dia juga sama-sama blantik kambing dan konco raket bang Kumis tetapi dia tidak mendapat undangan dari bang Kumis. Karena kadung mendapat informasi dari si Udin tentang hajatan mantu bang Kumis, maka si Paimin pun berkehendak akan tetap hadir di resepsi pernikahan putri semata wayang bang Kumis, walau tidak mendapatkan undangan dari bang Kumis.

Wal hasil, tepat pada hari Kamis Pon sesuai undangan bang Kumis, si Udin dan si Paimin hadir diresepsi pernikahan putri bang Kumis dengan suka cita. Keduanya pun bertemu dengan bang Kumis, ngobrol ngalor ngidul sambil ngopi dan menimati alunan music dangdut tanggapan bang Kumis di acara resepsi tersebut.

Dari secuil kisah di atas, sekilas si Udin dan si Paimin adalah sama, keduanya sama-sama tamu namun sesungguhnya berbeda. Si Udin hadir sebagai tamu yang benar-benar diundang oleh tuan rumah, sementara si Paimin hadir sebagai tamu, namun sesungguhnya tidak diundang oleh tuan rumah. Begitupun sesungguhnya Duyufurrahman atau Tamu Alloh SWT ketika musim haji tiba, mereka ada yang datang ke tanah suci karena memang diundang oleh Alloh SWT hadir sebagai tamu-Nya, ada juga meraka yang datang ke tanah suci, namun sesungguhnya tidak diundang oleh Alloh SWT hadir bukan sebagai tamu-Nya.

Simbah KH. Nurchamid, salah satu pakar haji di wilayah Kebumen pernah mengatakan, mereka yang datang ke tanah suci karena diundang Alloh SWT sebagai tamu-Nya, maka setiap talbiyah yang keluar dari bibir dan hatinya dijawab langsung oleh Alloh SWT. Alloh SWT menjawab, “Aku menyambut kedatanganmu, Aku hiasi tanah harom-Ku untuk menyambut kedatanganmu, Aku mendekat sedekat-dekatnya denganmu, apa yang kamu minta? dan apa yang kamu ingin adukan pada-Ku? Aku begitu dekat”. Sementara mereka yang datang ke tanah suci tapi tidak mendapat undangan Alloh SWT, talbiah yang keluar dari bibir dan hati mereka, dijawab oleh Rosululloh SWT. @doel


SURGA DAN NERAKA ADA DALAM KELUARGA


Kebumen - GazawaOpini : Adalah Marie Von Ebner Eschenbach seorang tokoh yang cukup berpengaruh dikalangan orang-orang Yahudi, dia mengatakan bahwa, ” kalau saja di dunia ini ada surga, surga itu ada di keluarga dan kalau saja di dunia ini ada neraka, neraka itu juga ada di keluarga”. Pendapat Marie Von Ebner Eschenbach ini ternyata sangat berpengaruh dikalangan orang-orang Yahudi, pengikut setia Binyamin Ze’ev dewasa ini, sehingga skenario dan program kerja Yahudi dalam menghancurkan suatu bangsa sedikit banyak diwarnai pendapat Marie Von Ebner Eschenbach ini, dimana sasaran utama mereka adalah keluarga. Hal ini sangatlah logis, karena keluarga merupakan masyarakat terkecil yang merupakan salah satu potensi yang sangat penting yang mampu menentukan masa depan suatu bangsa. Sehingga pantaslah jika Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya berpendapat, untuk menghancurkan suatu bangsa, hancurkan kehidupan keluarganya.

Jika dilihat dari sisi sosio-antropologi, keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang pertama dikenal oleh seorang individu, dan disini pulalah untuk pertama kalinya terjadi proses pewarisan budaya bagi seorang individu. Disamping itu, dalam keluarga ini pula seorang individu untuk pertama kalinya akan berkenalan dengan nilai, norma dan kebiasaan yang ada dalam lingkungan keluarganya, dimana hal ini menurut Kuntjoroningrat akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang individu sebagai ciri watak yang konsisten yang memberi identitas kepada seorang individu sebagai individu yang khusus. Dan proses pembentukan kepribadian ini akan sangat dipengaruhi oleh unsur pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri yang individu dapatkan dalam lingkungannya. Sehingga sangat logis jika ruh dan energi generasi suatu bangsa akan muncul dari kehidupan keluarga bangsa tersebut.

Jika sebuah keluarga sudah dapat dihancurkan maka secara tidak langsung telah menghancurkan pula ruh dan energi sebuah generasi penerus bangsa tersebut, bahkan pada akhirnya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Hal ini mengingat bahwa dalam sebuah keluarga setidaknya terdapat seorang pemimpin dan juga calon pemimpin untuk masa depan, yaitu anak-anak mereka. Jika anak-anak mereka yang notabenenya adalah calon pemimpin untuk masa depan dapat dihancurkan, maka dengan sendirinya akan hancur pula masa depan bangsa tersebut. Sehingga Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya dalam skenarionya tidak menginginkan adanya surga dalam keluarga-keluarga bangsa yang ingin dihancurkannya, namun sebaliknya mereka berusaha menciptakan neraka dalam keluarga tersebut.

Kemudian untuk menghancurkan suatu keluarga di era globalisasi dewasa ini atau dengan kata lain untuk menciptakan neraka dalam suatu keluarga, bagi Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya tidaklah sulit, cukup dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi yang ada. Dari sini mereka sudah mampu memasuki urat nadi kehidupan setiap keluarga. Disadari atau tidak dalam kehidupan kita sehari-hari akan senantiasa bersentuhan bahkan ketergantungan dengan teknologi telekomunikasi melalui jaringan internet, baik yang berupa Televisi, Facebook, Whatsapp dan lain sebagainya. Hal ini secara langsung atau tidak langsung mulai mempengaruhi pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri kita, dan pada akhirnya akan mampu menggeser pola hidup, prinsip hidup bahkan pedoman hidup kita sehari-hari. Sehingga tanpa disadari kita telah masuk dalam perangkap-perangkap mereka.

Dibalik itu semua ternyata bagi Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya, keluarga merupakan harta yang sangat berharga. Bahkan mereka berusaha menciptakan surga dalam kehidupan keluarga mereka. Hal ini setidaknya dapat kita ketahui dari pengakuan seorang artis Madonna yang juga merupakan pengikut setia Binyamin Ze’ev yang mengatakan bahwa,"Saya melakukan kegiatan keartisan yang begitu fulgar bukan untuk keluarga saya, akan tetapi untuk keluarga orang lain". Keluarga bagi Madona justru mendapat perhatian yang sangat serius, bahkan anak-anak Madonna dalam menikmati hiburan baik melalui televisi maupun teknologi telekomunikasi lainya begitu dibatasi dan langsung di bawah pengawasan Madonna sendiri. Hal inilah yang kadang tidak kita sadari bahwa sesungguhnya kehidupan keluarga kita berada dalam ancaman yang sangat berbahaya.

Barangkat dari uraian tersebut di atas dan jauh sebelum Marie Von Ebner Eschenbach mengatakah pendapatnya tentang pentingnya sebuah keluarga, sesungguhnya Rosulullhoh Muhammad SAW sudah mengajarkan dan memberikan uswah bagi kita semua akan pentingnya sebuah keluarga dalam kehidupan kita. Rosululloh Muhammad SAW mengatakan dalam sabdanya, ” Baeti jannati - Rumahku adalah Surga bagiku ”, sebuah uswah yang kalau kita cermati lebih seksama, bisa saja mengandung makna amar dan juga nahiAmar dalam arti sebuah perintah agar setiap kaum muslimin hendaknya menjadikan keluarganya surga bagi diri dan anggota keluarganyanahi dalam arti larangan jangan sampai justru sebaliknya menjadikan keluarga setiap kaum muslimin neraka bagi diri dan anggota keluarganya. Anjuran Rosululloh Muhammad SAW  tersebut diperjelas lagi dalam al Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 yang mengandung amar bagi kaum muslimin agar senantiasa menjaga diri dan anggota keluarga mereka dari siksa api neraka. Maka sudah seharusnyalah kita lebih memperhatikan, menjaga  dan sekaligus menanamkan nilai-nilai agama dalam lingkungan keluarga agar nantinya benar-benar dapat merasakan surga dalam keluarga. @doel

 

 


Apel Senin Pagi : Belajar Dari Uang Koin 500 Rupiah

Kebumen - GazawaNews : Apel Senin Pagi merupakan kegiatan rutin ASN di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen yang bertujuan untuk mengevaluasi kegiatan sepekan yang telah lalu dan menggagas kegiatan sepekan yang akan datang. Hal ini sangat bermanfaat bagi setiap ASN di Lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen untuk senantiasa meningkatkan kualitas kerja dalam sepekan, agar lebih dinamis dan terarah.

Apel Senin Pagi, Senin 09 Januari 2023 bertindak selaku inspektur apel Ibnu Asaddudin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen mengajak dan memotivasi ASN di Kementerian Agama Kabupaten Kebumen untuk bekerja berorientasi masa depan future oriented yang pasti, dengan kesiapan mengambil sebuah resiko. Memilih itu butuh keberanian, dan keberanian untuk memilih adalah resiko.

Lebih lanjut sebagai contoh sebuah pilihan, Ibnu Asaddudin mengambil uang koin 500 rupiah dan mengajak peserta apel untuk memilih salah satu sisi dari mata uang koin tersebut, memilih angka 500 atau memilih gambar Burung Garuda. Memilih angka berarti sebuah kepastian, namun menjadikan seseorang jumud dan cenderung hanya mencari aman, sedang memilih gambar Burung Garuda menunjukkan ketidakpastian yang justru mampu menggerakkan seseorang untuk mewujudkan cita-cita dan harapan sebaik mungkin. Hanya saja tujuan itu harus jelas dan terukur

Apel Senin Pagi dibuka dengan do'a bersama yang dipimpin oleh H. Khamid selaku Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, dan diakhiri dengan mushafahah bersama. @doel

Sabtu, 07 Januari 2023

Band Jorna Baen : Ramaikan Jalan Sehat Moderasi Beragama

Kebumen - GazawaNews Grup band debutan baru di dunia musik Kebumen, Band Jorna Baen ikut meramaikan puncak rangkaian Kegiatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-77, Sabtu 7 Januari 2023 di Alun-alun Kebumen. Band Jorna Baen yang dipunggawani langsung oleh Ibnu Asaddudin selalu Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen mampu tampil apik dan memukau dengan lalu-lagunya pop dan slow rock pada acara Jalan Sehat Moderasi Beragama. Kegiatan ini diikuti lebih dari 12.000 peserta dari berbagai elemen dan unsur lintas agama di Kabupaten Kebumen.

Hadir dalam acara tersebut Bupati Kebumen yang diwakili Asisten 3, H. Sarimun Ketua DPRD Kebumen, Ibnu Asaddudin Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen dan perwakilan dari berbagai instansi daerah di Wilayah Kabupaten Kebumen. Dalam sambutannya Bupati Kebumen H. Arif Sugiyanto, S.H yang disampaikan oleh Asisten 3 mengapresiasi setinggi-tingginya Kegiatan Jalan Sehat Moderasi Beragama, dimana kegiatan ini merupakan puncak rangkaian Kegiatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-77 yang mampu bersentuhan langsung dengan masyarakat lintas agama, dan juga menjadi momen penting dalam membina kerukunan umat beragama khususnya di Wilayah Kabupaten Kebumen.

Ibnu Asaduddin selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen dalam sambutannya mengatakan Kegiatan Jalan Sehat Moderasi Beragama ini disamping sebagai puncak rangkaian Kegiatan Hari Amal Bhakti Kementerian Agama RI ke-77, juga dalam rangka ikut mensukseskan Program Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, “Gerakan Merah Marun Jawa Tengah” yang artinya Merajut Rohmah Untuk Masyarakat Rukun di Jawa Tengah. Lebih lanjut dikatakan, gerakan ini juga bersinergi apik dengan semangat Kebumen Semarak (Sejahtera Mandiri Berakhlak Bersama Rakyat) yang telah dicanangkan oleh Bupati Kebumen.

Peserta Jalan Sehat Moderasi Beragama dilepas oleh H. Sarimun Ketua DPRD Kebumen didampingin Asisten 3 dan Forkompinda Kabupaten Kebumen. Kegiatan Jalan Sehat Moderasi Beragama ini diakhiri dengan pembagian doorprize untuk para peserta. @doel

Jumat, 06 Januari 2023

AL-QORDH AL-HASAN : Sebuah Wacana Alternatif Pentasyarufan Zakat


Kebumen - GazawaOpini : Al-Qardh al-hasan adalah suatu sistem yang berkaitan dengan segala bentuk pinjaman tanpa imbalan atau pinjaman kebajikan di mana sumber dananya berasal dari zakat, infaq, sedekah, hibah dan dana sosial lainnya. Dalam literatur fikih klasik, konsep al-qardh al-hasan dikategorikan dalam aqad tathawwu' atau akad tolong menolong dan bukan transaksi komersial. Perjanjian ini dimasukkan ke dalam aqad tabarru', yaitu perjanjian transaksi nirlaba – not for profit transaction.

Uwis lumrah, penyaluran harta zakat pada umumnya dilaksanakan dengan cara pemenuhan kebutuhan konsumtif jangka pendek. Cara ini secara subtansial kurang menyentuh akar permasalahan para mustahik zakat, karena seberapapun besarnya dana jika didistribusikan dengan pola konsumtif akan berdampak sangat singkat, bahkan secara tidak langsung memiskinkan mustahik zakat secara mental. Untuk itu perlu kiranya upaya pengembangan zakat ke dalam program yang lebih bersifat jangka panjang yang dilakukan dengan memperkuat program yang lebih kreatif dalam konteks pemberdayaan ekonomi masyarakat, sehingga dana yang terkumpul tidak terlalu banyak terserap dalam kegiatan charity (sumbangan) melainkan dapat dioptimalkan dengan menyediakan program yang lebih memberdayakan ekonomi masyarakat khususnya mustahik zakat.

Coba bayangkan, jika dalam setahun harta zakat yang terkumpul melalui zakat profesi ASN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kebumen sebesar Rp. 1.604.486.808,- (data tahun 2021) kemudian sepuluh prosennya saja (sekitar Rp. 160.000.000,-) dikelola dalam bentuk al-qordh al-hasan, diberikan kembali pada mustahik zakat dalam bentuk pinjaman tanpa bunga, tentu akan sangat luar biasa pengaruhnya dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya mustahik zakat. Bahkan dalam jangka waktu setahun dua tahun akan mampu mengentaskan kemiskinan dan menghilangkan ketergantungan mustahik zakat secara fisik dan mental di bidang ekonomi perbankan. Mustahik zakat akan lebih nyaman dan aman melakukan transaksi pinjaman dana usaha mereka melalui akad al-qordh al-hasan ini. 

Yah sekilas hal ini tanpa masalah, namun dalam tinjauan fiqh Islam ternyata ada dua kelompok ulama yang berbeda pendapat tentang kebolehannya. Kelompok pertama, seperti Yusuf al-Qardhawi, Abu Zahrah, Khallaf dan Hasan mengatakan boleh harta zakat dipinjamkan berdasarkan qias (analogi) terhadap orang yang berhutang. Mereka berpendapat bahwa apabila utang saja boleh dibayar dari harta zakat, maka tentu akan lebih utama bolehnya dilakukan peminjaman dari zakat dengan cara yang baik, yang bersih dari unsur riba.

Kelompok kedua, seperti Muhammad Bin Shalih Utsaimin dan Husein Shahatah berpendapat bahwa harta zakat apabila semua syarat telah terpenuhi dan telah dibayarkan, maka wajib untuk segera dikeluarkan, karena harta tersebut kepemilikannya menjadi milik mustahik zakat (orang yang berhak menerima zakat) dan orang yang mengeluarkan zakat tersebut tidak memiliki hak lagi dengan harta yang telah dia bayarkan. Oleh karena itu, tidak diperbolehkan bagi lembaga atau badan amil mendistribusikan zakat dalam bentuk al-qardh (pinjaman) dengan memberikan syarat kepada mustahik  zakat untuk mengembalikan atau mencicilnya dengan kurun waktu tertentu, karena harta zakat apabila telah dibayarkan maka harta tersebut milik kepada mustahik zakat secara merdeka.

Bagaimana menurut BAZNAS kita?. Menilik regulasi yang ada di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Surat Keputusan Dewan Pertimbangan Badan Amil Zakat Nasional Nomor : 001/DP-BAZNAS/XII/2010 tentang Pedoman Pengumpulan dan Pentasyarufan Zakat, Infaq dan Shodaqoh pada Badan Amil Zakat Nasional, ternyata diperbolehkan. Surat Keputusan ini salah satunya memutuskan dan menetapkan bahwa penyaluran zakat dengan akad al-qordh al-hasan diperbolehkan. Bahkan apabila mustahik zakat tidak bisa mengambalikan dana pinjamannya tersebut, maka dana yang sudah disalurkan boleh diberikan kepada mustahik zakat yang bersangkutan atau dihapusbukukan, atau dianggap lunas pinjaman al-qordh al-hasan-nya.  @abdoelhakeem

ZAWACORNER : DO'A ZAWA KETIKA HUJAN

  Kebumen - zaWAcorner  : Hujan bagi sebagian orang mungkin dinilai hanya sebagai fenomena alam yang lumrah dan biasa. Sebuah siklus air y...