Refleksi - GazawaNews : Bang Kumis, sebut saja begitu. Dia seorang Kepala Desa dan juga
juragan kambing yang sangat tersohor dan disegani. Relasi dan kroninya nyjeprah
saking banyaknya sehingga namanya masyhur dimana-mana. Kamis Pon bulan depan,
bang Kumis akan mengadakan resepsi pernikahan anak perempuannya yang bernama Mabruroh, dan undangan
pun sudah tersebar kemana-mana hingga melebar ke wilayah pelosok desa, kecamatan bahkan
kabupaten di sekitar kediaman bang Kumis.
Adalah si Udin, blantik kambing dan juga konco raket
bang Kumis di pasar hewan, tidak luput dapat juga undangan resepsi pernikahan putri
semata wayang bang Kumis. Namun berbeda dengan si Paimin, dia juga sama-sama blantik
kambing dan konco raket bang Kumis tetapi dia tidak mendapat
undangan dari bang Kumis. Karena kadung mendapat informasi dari si Udin tentang
hajatan mantu bang Kumis, maka si Paimin pun berkehendak akan tetap hadir di resepsi pernikahan putri semata wayang bang Kumis, walau
tidak mendapatkan undangan dari bang Kumis.
Wal hasil, tepat pada hari Kamis Pon sesuai undangan bang Kumis, si Udin dan si Paimin hadir diresepsi pernikahan putri bang Kumis dengan
suka cita. Keduanya pun bertemu dengan bang Kumis, ngobrol ngalor ngidul sambil
ngopi dan menimati alunan music dangdut tanggapan bang Kumis di acara resepsi
tersebut.
Dari secuil kisah di atas, sekilas si Udin dan si Paimin adalah
sama, keduanya sama-sama tamu namun sesungguhnya berbeda. Si Udin hadir sebagai
tamu yang benar-benar diundang oleh tuan rumah, sementara si Paimin hadir
sebagai tamu, namun sesungguhnya tidak diundang oleh tuan rumah. Begitupun
sesungguhnya Duyufurrahman atau Tamu Alloh SWT ketika musim haji tiba, mereka ada yang datang ke tanah
suci karena memang diundang oleh Alloh SWT hadir sebagai tamu-Nya, ada juga meraka yang datang ke tanah suci, namun sesungguhnya tidak diundang oleh Alloh SWT hadir bukan sebagai tamu-Nya.
Simbah KH. Nurchamid, salah
satu pakar haji di wilayah Kebumen pernah mengatakan, mereka yang datang ke
tanah suci karena diundang Alloh SWT sebagai tamu-Nya, maka setiap talbiyah yang keluar dari bibir dan hatinya dijawab langsung oleh
Alloh SWT. Alloh SWT menjawab, “Aku menyambut kedatanganmu, Aku hiasi tanah
harom-Ku untuk menyambut kedatanganmu, Aku mendekat sedekat-dekatnya denganmu,
apa yang kamu minta? dan apa yang kamu ingin adukan pada-Ku? Aku begitu dekat”. Sementara mereka yang datang ke tanah suci tapi tidak mendapat
undangan Alloh SWT, talbiah yang keluar dari bibir dan
hati mereka, dijawab oleh Rosululloh SWT. @doel
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar