Senin, 09 Januari 2023

SURGA DAN NERAKA ADA DALAM KELUARGA


Kebumen - GazawaOpini : Adalah Marie Von Ebner Eschenbach seorang tokoh yang cukup berpengaruh dikalangan orang-orang Yahudi, dia mengatakan bahwa, ” kalau saja di dunia ini ada surga, surga itu ada di keluarga dan kalau saja di dunia ini ada neraka, neraka itu juga ada di keluarga”. Pendapat Marie Von Ebner Eschenbach ini ternyata sangat berpengaruh dikalangan orang-orang Yahudi, pengikut setia Binyamin Ze’ev dewasa ini, sehingga skenario dan program kerja Yahudi dalam menghancurkan suatu bangsa sedikit banyak diwarnai pendapat Marie Von Ebner Eschenbach ini, dimana sasaran utama mereka adalah keluarga. Hal ini sangatlah logis, karena keluarga merupakan masyarakat terkecil yang merupakan salah satu potensi yang sangat penting yang mampu menentukan masa depan suatu bangsa. Sehingga pantaslah jika Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya berpendapat, untuk menghancurkan suatu bangsa, hancurkan kehidupan keluarganya.

Jika dilihat dari sisi sosio-antropologi, keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil yang pertama dikenal oleh seorang individu, dan disini pulalah untuk pertama kalinya terjadi proses pewarisan budaya bagi seorang individu. Disamping itu, dalam keluarga ini pula seorang individu untuk pertama kalinya akan berkenalan dengan nilai, norma dan kebiasaan yang ada dalam lingkungan keluarganya, dimana hal ini menurut Kuntjoroningrat akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan perkembangan kepribadian seorang individu sebagai ciri watak yang konsisten yang memberi identitas kepada seorang individu sebagai individu yang khusus. Dan proses pembentukan kepribadian ini akan sangat dipengaruhi oleh unsur pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri yang individu dapatkan dalam lingkungannya. Sehingga sangat logis jika ruh dan energi generasi suatu bangsa akan muncul dari kehidupan keluarga bangsa tersebut.

Jika sebuah keluarga sudah dapat dihancurkan maka secara tidak langsung telah menghancurkan pula ruh dan energi sebuah generasi penerus bangsa tersebut, bahkan pada akhirnya bangsa tersebut akan hancur dengan sendirinya. Hal ini mengingat bahwa dalam sebuah keluarga setidaknya terdapat seorang pemimpin dan juga calon pemimpin untuk masa depan, yaitu anak-anak mereka. Jika anak-anak mereka yang notabenenya adalah calon pemimpin untuk masa depan dapat dihancurkan, maka dengan sendirinya akan hancur pula masa depan bangsa tersebut. Sehingga Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya dalam skenarionya tidak menginginkan adanya surga dalam keluarga-keluarga bangsa yang ingin dihancurkannya, namun sebaliknya mereka berusaha menciptakan neraka dalam keluarga tersebut.

Kemudian untuk menghancurkan suatu keluarga di era globalisasi dewasa ini atau dengan kata lain untuk menciptakan neraka dalam suatu keluarga, bagi Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya tidaklah sulit, cukup dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi yang ada. Dari sini mereka sudah mampu memasuki urat nadi kehidupan setiap keluarga. Disadari atau tidak dalam kehidupan kita sehari-hari akan senantiasa bersentuhan bahkan ketergantungan dengan teknologi telekomunikasi melalui jaringan internet, baik yang berupa Televisi, Facebook, Whatsapp dan lain sebagainya. Hal ini secara langsung atau tidak langsung mulai mempengaruhi pengetahuan, perasaan dan dorongan naluri kita, dan pada akhirnya akan mampu menggeser pola hidup, prinsip hidup bahkan pedoman hidup kita sehari-hari. Sehingga tanpa disadari kita telah masuk dalam perangkap-perangkap mereka.

Dibalik itu semua ternyata bagi Binyamin Ze’ev dan pengikut setianya, keluarga merupakan harta yang sangat berharga. Bahkan mereka berusaha menciptakan surga dalam kehidupan keluarga mereka. Hal ini setidaknya dapat kita ketahui dari pengakuan seorang artis Madonna yang juga merupakan pengikut setia Binyamin Ze’ev yang mengatakan bahwa,"Saya melakukan kegiatan keartisan yang begitu fulgar bukan untuk keluarga saya, akan tetapi untuk keluarga orang lain". Keluarga bagi Madona justru mendapat perhatian yang sangat serius, bahkan anak-anak Madonna dalam menikmati hiburan baik melalui televisi maupun teknologi telekomunikasi lainya begitu dibatasi dan langsung di bawah pengawasan Madonna sendiri. Hal inilah yang kadang tidak kita sadari bahwa sesungguhnya kehidupan keluarga kita berada dalam ancaman yang sangat berbahaya.

Barangkat dari uraian tersebut di atas dan jauh sebelum Marie Von Ebner Eschenbach mengatakah pendapatnya tentang pentingnya sebuah keluarga, sesungguhnya Rosulullhoh Muhammad SAW sudah mengajarkan dan memberikan uswah bagi kita semua akan pentingnya sebuah keluarga dalam kehidupan kita. Rosululloh Muhammad SAW mengatakan dalam sabdanya, ” Baeti jannati - Rumahku adalah Surga bagiku ”, sebuah uswah yang kalau kita cermati lebih seksama, bisa saja mengandung makna amar dan juga nahiAmar dalam arti sebuah perintah agar setiap kaum muslimin hendaknya menjadikan keluarganya surga bagi diri dan anggota keluarganyanahi dalam arti larangan jangan sampai justru sebaliknya menjadikan keluarga setiap kaum muslimin neraka bagi diri dan anggota keluarganya. Anjuran Rosululloh Muhammad SAW  tersebut diperjelas lagi dalam al Qur’an surat at-Tahrim ayat 6 yang mengandung amar bagi kaum muslimin agar senantiasa menjaga diri dan anggota keluarga mereka dari siksa api neraka. Maka sudah seharusnyalah kita lebih memperhatikan, menjaga  dan sekaligus menanamkan nilai-nilai agama dalam lingkungan keluarga agar nantinya benar-benar dapat merasakan surga dalam keluarga. @doel

 

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ZAWACORNER : DO'A ZAWA KETIKA HUJAN

  Kebumen - zaWAcorner  : Hujan bagi sebagian orang mungkin dinilai hanya sebagai fenomena alam yang lumrah dan biasa. Sebuah siklus air y...