Senin, 09 Januari 2023

Profil : H. Khamid, Titisan Imam Darul Hijrah

 


Profil - GazawaNews : Pada suatu hari Imam Darul Hijrah sedang memberikan pelajaran pada muris-muridnya, beliau melihat seorang anak laki-laki kecil sedang bermain di halaman. Setiap kali anak kecil itu melihat Imam Darul Hijrah dan pandangan mata mereka berdua bertemu bertatatap, segera saja Imam Darul Hijrah turun dari mimbar dan membungkukkan badan hormat takdim pada anak laki-laki kecil tersebut.

Sesripitan kopi berikutnya, usai pembelajaran - beberapa murid Imam Darul Hijrah meminta keterengan perihal sikap sang Guru pada anak laki-laki kecil tersebut, dan Imam Darul Hijrah pun menjelaskan dengan penuh keikhlasan. “Dia anak seorang nasrani, ayahnya banyak memelihara anjing”, kata Imam Darul Hijrah. Murid-murid beliaupun terperangah, kaget dan mlompong mendengan keterangan sang Guru. Kemudian Imam Darul Hijrah menjelaskan lebih lanjut, ketika saya belajar dan menulis tentang najis mugholladzoh, saya ingin sekali mengetahui perbedaan antara air kencing anjing pejantan dan air kencing anjing betina, lalu saya pun belajar pada ayah anak laki-laki kecil tersebut. Jadi, ayah anak laki-laki kecil tersebut adalah guru saya abu ruh, dan saya harus juga menghormati anak-anak guru saya, agar keberkahan ilmu itu ada pada saya, lanjut Imam Darul Hijrah menjelaskan.

Berangkat dari kisah tersebut, siapa yang tidak kenal dengan Drs. H. Khamid, M.Pd.I. sosok Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen ini dan juga merangkap Plt Kasi Gazawa. Kesehariannya tidak pernah lepas dari senyuman, sikap tawaddu’ dan ketakdimannya pada atasan, poro guru dan poro kyai. Bahkan ketakdiman beliau juga diberikan pada putra-putra guru dan kyai beliau. Nah, jangan-jangan beliau inilah salah satu titisan jiwa tawaddu' dari Imam Darul Hijrah : Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Abu Amir al-Ashbahi atau yang kita kenal dengan nama Imam Malik ra.

Sejak kecil memang beliau sudah didik agamis dalam lingkungan keluarganya, pokoke ta’alim muta’alim jadi patokan perilakunya. Beliau juga sempat belajar di Madrasah Salafiyah Wonoyoso Kebumen dan nyantri di pondok Mamba’ul Ulum di bawah asuhan simbah kyai Abdurrahman yang juga terkenal sebagai sosok kyai yang tawaddu’. Mungkin dari gembengan-gemblengan inilah, dan juga dari bekal keilmuan agama yang beliau miliki, kemudian membekas begitu dalam pada diri beliau, sehingga sikap tawaddu’ laksana darah yang mengalir dalam diri beliau, mengalir otomatis dalam setiap perilaku keseharian beliau. Dan salah satu kekhasan ucapan ketakdiman beliau adalah, "nggih bapak" @doel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ZAWACORNER : DO'A ZAWA KETIKA HUJAN

  Kebumen - zaWAcorner  : Hujan bagi sebagian orang mungkin dinilai hanya sebagai fenomena alam yang lumrah dan biasa. Sebuah siklus air y...