Sabtu, 15 Juli 2023

POJOK MANASIK : PAIMIN JADI ABDUL HAKEEM

 

Kebumen-GazawaOpini : Nama haji adalah nama yang dipakai sesudah melaksanakan ibadah haji. Budaya mengganti nama sesudah berhaji dikenal sangat beragam dalam kebudayaan di Indonesia. Penggantian nama ini biasanya dilakukan ketika berada di Makkah atau Madinah atau sepulang ke tanah air dengan meminta saran dari guru, kyai atau sesepuh di lingkungannya. Nama-nama yang dipilih sesudah berhaji umumnya adalah nama-nama berbahasa arab yang memiliki arti baik dan bermakna do'a.

Memang tidak ada tuntunan mengganti nama sesudah menjalankan ibadah haji dalam Islam. Hukum Islam memerintahkan penggantian nama jika nama tersebut berarti buruk dan tidak ada sangkut-pautnya dengan pelaksanaan ibadah haji. Namun dalam penerapannya, banyak nama orang yang sudah baik artinya dalam bahasa daerah misalnya, ikut diganti karena mengikuti tradisi penggantian nama ini yang cenderung latah arabisasi

Sebagian ulama tidak melarang tradisi penggantian nama ini selama tidak mengandung unsur meramal nasib dan sifat berbangga diri setelah berhaji. Mengganti nama karena tidak percaya diri dengan nama sebelumnya karena terdengar ndeso atau kampungan juga diperbolehkan. Bahkan memberikan nama yang baik itu sebuah anjuran, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh iman Abu Dawud,  Rosululloh SAW bersabda sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka baguskanlah nama-nama kalian.

Trend penggatian nama setelah menjalankan ibadah haji pada zaman dahulu sangatlah berarti, bahkan mampu merubah nama asli dalam dokumen-dokumen kependudukan. Pemberian nama ini dilakukan langsung oleh syech atau muthowwif orang arab asli. Awal kemunculan istilah muthowwif sebagai pembimbing haji ini terjadi pada masa Dinasti Mamluk tahun 1250 M hingga 1517 M. Awalnya para muthowwif adalah hakim-hakim dan ulama fiqh, kemudian turut serta pula pemuka dan pembesar Makkah dan Madinah. Namun di era millenial ini pemberian nama setelah menjalankan ibadah haji hanya sebatas simbolis yang bermakna do'a, yang diberikan oleh pembimbing manasik haji mereka atau sesama jama'ah haji dari tanah air. Uniknya pemberian nama ini adakalanya berbayar atau ada maharnya. Paimin jadi Abdul Hakeem, khomsa wa 'isyriina riyalin. Wallohu 'Aklam 

@doelhakeem  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ZAWACORNER : DO'A ZAWA KETIKA HUJAN

  Kebumen - zaWAcorner  : Hujan bagi sebagian orang mungkin dinilai hanya sebagai fenomena alam yang lumrah dan biasa. Sebuah siklus air y...